KAMPAR, Redaksi86.com – Tata kelola pemakaian Ambulance Desa disorot setelah video viral jasad terpaksa dibopong warga bersama-sama. Video viral itu terjadi di Desa Senama Nenek Kecamatan Tapung Hulu, Sabtu (03/05/2025).

Kepala Desa Senama Nenek, Abdoel Rahman Chan belum dapat dikonfirmasi hingga Minggu siang.
Sementara seorang warga Senama Nenek mengungkap sulitnya mengakses Ambulance Desa yang kerap parkir di rumah Kepala Desa atau Sekretaris Desa.
“Yang kelola Sekretaris Desa, biasanya parkir di rumah Sekdes atau di rumah Kades,” kata pria itu.
Menurut dia, ambulans sering hanya digunakan oleh orang tertentu. Bahkan kerap digunakan untuk kepentingan pribadi.
“Orang-orang tertentu yang bisa pakai. Yang punya kedekatan. Warga biasa tidak bisa pakai,” katanya.
Ia menambahkan, stiker Ambulance Desa juga sudah dicopot. Sehingga Ambulance Desa Senama Nenek tidak ada lagi menjadi putih polos.
Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Kampar, Misharti menyatakan akan menginvestigasi penggunaan Ambulance Desa.
Menurut dia, informasi dari warga akan diselidiki untuk mengungkap kebenarannya.
“Kalau ternyata benar, akan diberikan tindakan tegas,” tandasnya saat dimintai tanggapan, Minggu (04/05/2025).
Sebelumnya, Bupati, Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati, Misharti menyatakan keprihatinan ambulans yang tidak dapat digunakan, sehingga jasad terpaksa dibopong.
“Kita turut prihatin dan menyayangkan apa yang terjadi,” ungkap Yuzar.
“Kita merasa kecewa dengan kondisi yang didapati masyarakat. Kita prihatin,” kata Wabup Misharti menimpali.
Yuzar menyatakan akan menurunkan Tim Investigasi. Tim terdiri dari Inspektorat, Dinas Kesehatan, instansi terkait lainnya.
Menurut dia, tim akan menyelidiki fakta di balik peristiwa di balik video viral itu. Penyelidikan juga akan mempelajari tata kelola Ambulance Desa dan fasilitas kesehatan lainnya.
“Bagaimana pengelolaan Ambulance Desa. Ini menjadi perbaikan ke depan agar setiap saat melayani masyarakat,” katanya.
Misharti menambahkan, investigasi untuk mengungkap penyebab masyarakat belum terlayani dengan baik, terutama di bidang kesehatan.
“Tentu kita tidak tinggal diam. Ini menjadi evaluasi bagi saya, bagi Bapak Bupati, bagi kita terkait kinerja bawahan,” ujarnya.
Ia mengatakan, evaluasi akan mencakup semua elemen, mulai dari Perangkat Desa hingga Puskesmas.**
Editor: Redaksi
Sumber: Tribunpekanbaru.com