Tembilahan, Redaksi86.com – Maraknya kegiatan arisan yang dilakukan oleh warga Inhil terutama yang diminati oleh kaum ibu-ibu belakangan ini menuai persoalan baru di lingkungan sosial masyarakat Inhil saat ini.
Arisan sejatinya adalah sebuah budaya/tradisi yang melekat di masyarakat kita dari dahulu hingga sekarang, berbagai program arisan di lakukan tergantung jenis arisan yang di minati oleh para pesertanya.
Beberapai jenis arisan yang di tawarkan oleh para pengelola atau ketua arisan mulai dari arisan berbentuk uang, arisan berbentuk barang serta jenis arisan lainnya hingga arisan dalam bentuk investasi.
Sejatinya arisan bukanlah sesuatu yang salah, seorang IRT yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan dengan mengikuti arisan dia bisa menabung untuk keperluan suatu hari nanti,” ungkapnya.
Ibu tersebut juga bercerita kepada media Redaksi86.com bahwa beberapa tahun silam ia pernah menjadi korban terhadap arisan itu sendiri.
Betapa tidak dengan bersusah payah iya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membayar iuran arisannya namun ia harus menelan pil pahit, ia menyebutkan pihak pengelola atau biasa disebut ketua arisan (oknum-red) di anggap tidak bertanggung jawab karena melarikan diri sehingga ia harus menderita kerugian baik tenaga maupun materi dari jerih payah keringatnya beberapa tahun yang silam,” curhatnya kepada awak media Redaksi86.com.
IRT tersebut juga berpesan kepada rekan rekan ibu-ibu yang lain agar lebih selektif jika ingin mengikuti arisan. Ia mengatakan untuk lebih mengetahui secara pasti terlebih dahulu tentang latar belakang pengelola arisan tersebut mulai dari rekam jejak hingga kemampuan finansial pengelola harus benar benar di ketahui secara pasti, sehingga bisa terhindar dari para oknum ketua arisan yang tidak bertanggung jawab,” pesannya.**(Fitra)
