Delsa Gadis Desa Yang Sukses Menjadi Pemakalah Internasional di Singapura

Tapung Hilir, Redaksi86.com Delsa Jelita Putri mencuri perhatian publik setelah kesuksesannya menjadi pemakalah dalam Ivent Internasional di Nanyang Technologi University, Singapura yang di gelar pada hari Sabtu (17/02/2024).

Bacaan Lainnya

Delsa sukses terpilih menjadi pemakalah di ajang tersebut dengan tajuk 2nd Malay Manuscripst Seminar (A Seminar By Students Of Higher Learning Institutions Co-organised by National Institute Of Education (NIE-NTU) and National Library Board).

Delsa merupakan gadis dari Desa Cinta Damai Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang kini sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri Padang Program Studi Sastra Indonesia Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Angkatan Tahun 2020.

Universitas Negeri Padang menunjuk Delsa sebagai perwakilan yang membentangkan makalah terkait dengan manuskrip. Hal tersebut disampaikan Delsa kepada awak media pada hari Selasa 27 Februari 2024.

“Berdasarkan pertimbangan Dosen Pembimbing, Pimpinan Prodi dan seleksi terhadap tiga mahasiswa yang mengambil penelitian skripsi terkait manuskrip. Alhamdulillah saya diutus untuk menjadi pemakalah di kegiatan tersebut”. jelas Delsa.

Perempuan berbakat yang merupakan anak dari Kepala Desa Cinta Damai Legiman, S.A.P tersebut lebih jauh memaparkan bahwa dalam ajang tersebut diikuti oleh 3 negara.

“Ada tiga Negara yang berpartisipasi di ajang tersebut yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura, dari Indonesia sendiri ada beberapa perwakilan seperti dari Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara”.

Disisi lain, Delsa merasa bangga telah berhasil menjadi pemakalah diajang bergengsi tingkat Internasional tersebut, hingga mendapat penghargaan dan apresiasi untuk berbagai ilmu pengetahuan dan temuan dari dosen-dosen, pemakalah-pemakalah hebat yang terpilih serta masyarakat umum.

“Ini menjadi motivasi saya untuk terus berkontribusi dalam bidang penelitian manuskrip Melayu dan mengembangkan ide-ide baru setelah berhasil menjadi pemakalah”.

Delsa berharap para pemuda dapat menjadikan manuskrip Melayu sebagai sumber inspirasi dan pembelajaran, jangan biarkan mereka terlupakan di rak-rak perpustakaan atau bahkan terlupakan dalam ingatan kita.

“Mari kita pelajari, diskusikan dan terapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam kedidupan kita sehari-hari,” tutup Delsa.

Dalam ajang tersebut, Delsa membawakan makalah dengan judul “Nilai-Nilai Budi Pekerti Dalam Manuskrip Hikayat Pelanduk Jenaka”. Saat ini Delsa sedang diujung masa kuliahnya semester delapan yang sedang berjuang menyelesaikan tugas skripsinya.**(red)

Pos terkait