DPP LLMB Riau, Kepri dan Sumut Antarkan Bantuan 2,5 Ton Beras dan 400 Paket Sembako untuk Masyarakat Rempang – Batam

PEKANBARU, Redaksi86.com Sebagai warga Melayu, Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) Provinsi Riau, Kepri dan Sumut datang meninjau langsung kondisi saudara-saudara Melayu yang ada di Pulau Rempang Batam pascademo penolakan relokasi, untuk membantu meringankan beban ekonomi yang dirasakan masyarakat di sana, karena banyak yang tidak bisa bekerja.

Bacaan Lainnya
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Turun secara langsung, Datuk Pucuk Dt Ismail Amir, bersama Sekjen LLMB Dt Juprizal dengan membawa donasi 2,5 ton beras dan 400 paket sembako hingga ke kampung tua Melayu Kampung Pasir Panjang, Rempang – Batam.

“Dicubit satu sakit semua, tergores satu luka semua. Itu lah orang Melayu. Maka dari itu, kami turun ke sana. Di sana mereka masih traumatik. Mereka lebih memilih untuk tidak melaut sehingga ekonomi mereka menjadi anjlok. Mereka tidak berani meninggalkan rumah untuk melaut, karena khawatir sewaktu-waktu rumah mereka diukur, dan begitu mereka pulang mereka sudah tidak bisa masuk rumah,” kata Dt Ismail dalam kesempatan itu.

Ia juga mengatakan, sebagai Warga Negara Indonesia, sudah menjadi tanggung jawab bersama harusnya semua pihak untuk merasa terlibat untuk membantu persoalan yang terjadi di sana. Sebagaimana para pahlawan membuat Indonesia merdeka, bukan hanya di satu dua tempat saja masyarakat berjuang, tapi di seluruh nusantara berjuang tumpah darah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu, Sekjen LLMB Dt, Juprizal mengatakan, saat masuk ke pulau Rempang melewati 9 pos yang dijaga oleh personel Brimob Polri, TNI, Marinir dan Satpol PP Pemko Batam. Sepanjang perjalanan masyarakat terlihat berjaga-jaga.

“Perjalanan kami Alhamdulillah bisa lancar sampai ke kampung tua Melayu, Kampung Pasir Panjang. Kami berharap tolong perhatikan suasana batin mereka, di situ ada RT, RW-nya, ada ustad-nya, dan dari berbagai suku bangsa, walau mayoritas di sana itu suku melayu pesisir. Jika mereka direlokasi, kita turut khawatir pulau itu dikuasai asing,” ujarnya.

Sekjen LLMB ini menambahkan, mengapa masyarakat Rempang harus direlokasi. Mengapa tidak dilibatkan saja mereka dalam investasi itu.

Sementara Panglima Kota (Pangah) Dt M Uzer mengatakan, disaat masyarakat di sana tidak mau digusur dari tanah nenek moyang mereka sejak ratusan tahun, lalu disakiti digertak, maka itu jadi urusan Lembaga Laskar Melayu Bersatu.

“Melayu itu bukan hanya bangsa Indonesia, Malaysia juga melayu, Brunei melayu, Thailand melayu, Singapura melayu, bahkan Vietnam – Filipina juga melayu sampai ke Maladewa Afrika sana, dan InsyaAllah melayu akan bersatu, kita tidak mau ada saudara kita yang disakiti,” tuturnya.**(red/rls)

Pos terkait