Kota Pekalongan, Redaksi86.com – Kepala UPTD Puskesmas Pekalongan Selatan, dr. Aswina Azis Michroza atau yang akrab disapa dr Azis berhasil menyabet penghargaan Wira Karya Kencana dalam program Bangga Kencana tingkat Nasional setelah lolos melalui beberapa paparan inovasi atau program yang disampaikan, diantaranya pendekatan tulisan (paper) integrasi nilai religi di kota Pekalongan sesuai dengan Ijma MUI terkait keluarga berencana steril, vasektomi dan penelitian jamu.
Saat ditemui di Kantor Dinsos-P2KB kemarin, ia mengaku senang bisa membawa nama baik dan perubahan yang baik pula untuk Kota Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah di kancah Basional, “Tidak menyangka, ketika saya diamanahi Pemerintah Kota Pekalongan pasti akan saya jalankan dan melakukan yang terbaik. Perwakilan dari Jawa Tengah untuk Wira Karya Kencana selain saya ada dr spesialis obstetri dari Wonosobo,” jelasnya.
Azis menjelaskan bahwa kategori Wira Karya Kencana ini berarti bagaimana peran tenaga kesehatan mensukseskan fungsi keluarga berencana, adapun tema yang diusung dalam gelaran tersebut yakni stunting dan Angka Kematian Ibu-Angka Kematian Bayi (AKI-AKB), “Dalam paparan saya lebih fokus ke penurunan AKI, penelitian jamu karena saya pernah terlibat dalam tim Kemenkes RI, lalu dari tahun 2011 selama 13 tahun saya konsisten menjadi operator MOP dan lebih dari 100 kita lakukan operasi pria. Dari pengalaman ini saya tuangkan menjadi paper mengintegrasikan nilai religius di Kota Pekalongan dengan fatwa MUI terkait keluarga berencana steril ternyata hukumnya situasi dan kondisi, pendekatan ini saya buat karya tulis, dan sudah diimplementasikan setiap pasien yang akan melakukan MOP kita konsulkan keagamaan di samping ada pertimbangan teknis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Azis berharap penghargaan ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ber KB khususnya untuk menekan AKI, sebab di zaman sekarang dengan ragam transformasi di segala aspek kehidupan jangan sampai meninggalkan keturunan yang lemah, tidak hanya perihal konsumsi makanan namun pendidikan, kesehatan dan hak kehidupan layak lainnya, “Tindak lanjut saya akan melakukan inovasi di institusi sesuai dengan problem, terus saya berpesan bagi kawan yang sudah punya kompetensi laksanakan, untuk teman sejawat yang lain ikuti passionnya yang ada, tanpa berpikir mendapat penghargaan, karena itu tanda benda mati, jadi fokuskan pada karyanya karena ini yang akan melekat di masyarakat,” pungkasnya.**(Antonius.S)