Lumajang, Redaksi86.com – Warga Perumnas Jatiroto, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Jawa Timur dikejutkan dengan aksi perkelahian dua tokoh masyarakat pada Kamis (26/1/2022) malam.
Kepala Desa (Kades) Sukosari Kecamatan Jatiroto, Lumajang Iskak Aminudin terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam dengan Kepala Dusun (Kadus) Jatiroto Wawan.
Akibatnya, baik Iskak maupun Wawan sama-sama mengalami luka serius karena terkena sabetan senjata tajam.
Keduanya kini tengah mendapat perawatan intensif di RS Jatiroto.
Kapolsek Jatiroto AKP Rudi Isyanto mengatakan belum dapat memastikan penyebab perkelahian antara Iskak dan Wawan.
Hal ini dikarenakan pihak kepolisian belum dapat melakukan pemeriksaan terhadap keduanya lantaran sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Sampai hari ini sudah banyak informasi yang masuk, ini akan ditampung dan dijadikan bahan keterangan untuk pengembangan sehingga kita mengetahui motif sebenarnya perkelahian ini,” kata Rudi seperti yang dilaporkan jurnalis KOMPAS TV, Abdul Rohman, Jumat (28/1/2022).
Kendati demikian, berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan pihak kepolisian, perkelahian ini diduga berawal dari Iskak (Kades) yang batuk-batuk ke arah Wawan (Kadus).
Tingkah Iskak ini kemudian menyinggung perasaan Wawan.
Akibatnya, mereka saling menantang untuk berkelahi dengan menggunakan senjata tajam.
Terkait kondisi Iskak dan Wawan, Rudi menuturkan kini keadaan keduanya sudah mulai membaik.
“Perkembangan terakhir kedua orang ini masih dilakukan perawatan di rumah sakit Jatiroto, Alhamdulillah membaik,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut pantauan, pada Jumat siang ini petugas Kepolisian dari Polsek Jatiroto melakukan penjagaan di rumah sakit Jatiroto.
Penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, mengingat Iskak dan Wawan kini dirawat di rumah sakit yang sama.
Sementara itu, menurut seorang warga Perumnas Jatiroto, Muhammad Said, perkelahian antara Kades Iskak dan Kadus Wawan terjadi begitu cepat.
Sehingga warga yang berada di tempat kejadian sulit melerai duel satu lawan satu tersebut.
“Kejadiannya terlalu cepat, masyarakat taunya sudah bertarung,” ungkapnya.**
Editor : Redaksi
Sumber : KompasTV.
