Kampar, Redaksi86.com — Koperasi Batobo sejak tahun 2018 yang silam disebut mengelola dana cukup fantastis, yakni sebesar 2 Milyar rupiah.
Dana sebesar itu berasal dari iuran 8000 orang ASN di lingkungan Pemda kabupaten Kampar. Namun, pengelolaan dana itu disebut tidak transparan. Hingga saat ini, Jumat 16 Juli 2022 banyak dari anggotanya mempertanyakan seperti apa pengelolaan dana tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMK Kabupaten Kampar, Hendry Dunan justru menampik kalau Batobo merupakan sebuah unit koperasi. Dia mengatakan, Batobo hanyalah sebuah yayasan.
“Di sini perlu kita luruskan dan klarifikasi yang disebut itu koperasi sebenarnya tak pas, (Batobo) bukan koperasi namanya, ini yayasan. Yayasan Batobo diketuai oleh Pak Cokro Aminoto, Kadis Ketahanan Pangan, dan yayasan ini di bawah naungan Korpri yang diketuai oleh Sekda Kabupaten Kampar,” ucap Dunan via telepon selulernya.
Hendri dunan mengaku, juga termasuk anggota yayasan Batobo, yayasan ini bertujuan mensejahterakan anggotanya, anggota dan pengurus atas nama ASN se-Kabupaten Kampar”, sambung Dunan
Dikatakan Dunan, Yayasan Batobo Kabupaten Kampar di tahun 2018 silam telah mendirikan minimarket Batobo. Hanya saja minimarket tersebut tak mampu bersaing hingga akhirnya gulung tikar alias tutup.
Walau usaha minimarket Batobo telah bangkrut, kini muncul rencana Yayasan Batobo akan dibuat sebagai sebuah koperasi.
“Sekarang Yayasan Batobo akan diperbarui lagi, namanya Koperasi Batobo Kabupaten Kampar, yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota dan pengurus koperasi”,ungkap Hendri Dunan
“Dari awal 2018 hingga sekarang saya tidak pernah pinjam duit Yayasan Batobo, karena saya belum membutuhkan,” pungkasnya.**(red/rls)
