Redaksi86.com – Pemerintah Beijing menduga mengetahui rencana invasi Rusia ke Ukraina dan meminta untuk menundanya sampai setelah Olimpiade Musim Dingin 2022 selesai. Dan Pemerintah China mengungkapkan kegeramannya atas beredarnya tersebut.
Berbicara pada briefing harian pada Kamis (3/3), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kepada wartawan bahwa kabar yang dimuat media AS itu adalah berita bohong belaka.
“Tuduhan di surat kabar New York Times adalah murni berita palsu. Mereka mengalihkan kesalahan, dan sikap seperti itu sangat tercela,” kata Wang, seperti dikutip dari Global Times.
Sebelumnya, NYT mengutip laporan intelijen Barat yang mengungkapkan bahwa pejabat senior China mengatakan kepada pejabat senior Rusia untuk tidak menyerang Ukraina sampai acara olahraga internasional di Beijing selesai.
Artikel tersebut mengklaim bahwa “laporan tersebut menunjukkan bahwa pejabat senior China memiliki beberapa tingkat pengetahuan langsung tentang rencana atau niat perang Rusia sebelum invasi dimulai.”
Terlepas dari laporan NYT, pada kenyataannya Presiden Rusia Vladimir Putin memang bertemu Presiden China Xi Jinping menjelang Olimpiade Musim Dingin.
Keduanya mengeluarkan pernyataan bersama untuk menyatakan bahwa “persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas,” menambahkan bahwa “tidak ada bidang kerja sama yang ‘terlarang’.”
China adalah salah satu dari 35 negara yang abstain dari pemungutan suara Majelis Umum PBB pada hari Rabu, di antara 141 negara lainnya yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.