TEMBILAHAN, REDAKSI86.COM – Kelangkaan BBM bersubsidi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.hal ini terjadi di karenakan adanya wacana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi,sebab di anggap penyaluran yang tidak tepat sasaran.
Dengan ada nya wacana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut,kelangkaan BBM pun terjadi di sejumlah kota di Indonesia tak terkecuali di dalam kota tembilahan itu sendiri.
Dari pantauan awak media redaksi86.com pada Rabu 31 agustus 2022,terlihat di sejumlah warung pengecer BBM yang biasa berjualan di pinggir jalan dalam kota tembilahan terlihat kosong.
Akibatnya banyak para pengendara sepeda motor yang ingin mengisi BBM bersubsidi tersebut harus mendorong kendaraan nya,karena tidak ada pengecer BBM yang menjual jenis pertalite,yang biasanya sebelum terjadi kelangkaan sangat mudah sekali di temukan di setiap sudut di kota tembilahan ini.
Salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya,terpaksa harus merelakan anak nya berjalan kaki untuk berangkat kesekolah.di karenakan kahabisan bensin pada sepeda motornya saat berada di persimpangan jalan menuju ke tempat di mana anak nya bersekolah.
Menurut keterangan Menkeu Sri Mulyani Dalam unggahan terbarunya menjelaskan, anggaran subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik melonjak tiga kali lipat hingga Rp 502 triliun dan diperkirakan masih terus merangkak naik hingga Rp 698 triliun akibat kenaikan harga pangan dan energi yang dipicu eskalasi geopolitik.
“Anggaran subsidi BBM sangat besar di atas Rp 600 triliun lebih dinikmati kelompok menengah atas. Hanya 5% subsidi solar dinikmati keluarga miskin. Sementara subsidi pertalite hanya 20% dinikmati kelompok tidak mampu dan miskin,” katanya.
Terkait hal tersebut Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut belum bisa di konfirmasi oleh awak media terhadap sulitnya masyarakat kalangan bawah mendapatkan BBM bersubsidi tersebut.**(Fitra)
