Panipahan (Rohil), Redakai86.com – Memperhatikan minyak subsidi BBM jenis solar langka, dulunya di 2 SPBU mencapai 475.000 ton, kenapa tiba- tiba devisit menyusut. Jadi tandatanya publik kenapa minyak tersebut bisa berkurang apakah ada oknum – oknum yang bermain-main, masih menjadi misteri kok tiba-tiba langka minyak di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Riau penghasil minyak, kenapa masyarakat kita justru kekurangan BBM, ironis sebagai masyarakat Riau kenapa ditempat lain berlebihan sedangkan kita di Riau kekurangan minyak.
Hasil konfirmasi menurut SPBU PT. Maju Jaya, sekarang cukup dramatis jumlah kuota tidak mencukupi untuk dibagikan kepada nelayan. Karena kuota pada bulan 11 tahun 2022 kemarin sudah dipotong 90.000 ton sampai sekarang belum ditambah malah akan dikurangi lagi.
Kuota Minyak SPBU PT. Maju Jaya tinggal 175.000 ton sedangkan surat kapan nelayan atau rekomendasi melebihi kuota yang ada, jadi dari mana kami bisa membagi minyak tersebut.
Saat dikonfirmasi ke petugas SPBU Wawan “mengatakan minyaknya kurang kuotanya, suratnya melebihi kuota jadi kami susah membagikan kepada nelayan yang dapat rekomendasi BBM tersebut selalu jadi komplain karena kurangnya minyak, makanya susah pembagiannya,” ungkap Wawan.
“Kami membagi mengikuti aturan sesuai dengan rekom, sesuai dengan minyak itu yang kami bagi, soal kurangnya kami tidak mengetahui kalau mau bertanya langsung aja tanyakan kepada Patraniaga di Dumai,” tambah wawan.
Berikutnya, awak Media menelusuri dan bertanya juga di SPBU yang satu yaitu SPBU PT. Bumi Rokan, mereka mengatakan hal yang sama..ya mereka dipotong 90.000 ton juga sampai sekarang belum ada penambahan malah dipotong lagi.
Thamrin Hartono Ketua Koordinator KAMI (Komunikasi Aktivitas Muda Indonesia) bersama mahasiswa Palika yang belajar di Pekanbaru, meminta Pemerintah Provinsi Riau memperhatikan masyarakat di Palika yang profesinya sebagai nelayan sangat terancam mulai dari hasil laut sampai susahnya mendapat Minyak solar subsidi.
“Tolong kembalikan kuota minyak BBM solar bersubsidi yang selama ini ada di Palika biar nelayan tidak susah lagi pergi melaut” imbuh Tamrin.
PATRA NIAGA dari Dumai sempat mendatangi kecamatan Palika baru-baru ini, keluhan masyarakat sudah disampaikan.
Rudy Hartono FASA SE Ketua Organisasi PJID (Persatuan Jurnalis Indonesia Demokrasi) Rokan Hilir angkat bicara,”Patra Niaga wilayah Provinsi Riau segera membenahi dan mencari solusi terkait kelangkaan BBM bersubsidi semakin merosot diwilayah kecamatan Palika saat ini,” ucap Rudy.
Mayoritas di Palika penduduknya nelayan, mereka menjerit akibat solar untuk pergi melaut sulit. Sementara info terbaru di Pulau Halang, BBM melebihi kuota, sedangkan kita mengetahui nelayan paling banyak di Palika daripada di Pulau Halang.
Disini kami atas masyarakat Palika sangat mengharapkan perhatian pemerintah, Gubernur Riau dan Bupati Rokan Hilir melihat kondisi Palika sekarang yang sangat terancam tidak bisa melaut dikarena kurangnya minyak solar.**(Tim)