Redaksi86.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan kekhawatirannya mengenai data sekolah yang menggelar pertemuan tatap muka (PTM). Menurutnya, ada 60 persen sekolah yang seharusnya menggelar PTM
“Saya lebih lagi khawatir bahwa hanya 40 persen daripada sekolah kita yang bisa melakukan PTM saat ini baru melakukan PTM. Jadi ada 60 persen sekolah kita yang sebenarnya sudah boleh melakukan PTM,” ucap Nadiem seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/9/2021).
Nadiem menyebutkan data dari Bank Dunia dan sejumlah lembaga riset memperlihatkan bahayanya anak-anak usia SD dan PAUD yang tidak melakukan PTM. Sebab, menurut Nadiem, usia anak tingkat itu lebih membutuhkan PTM dibandingkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
“Data dari Bank Dunia yang berbagai macam institusi research menunjukkan betapa menyeramkannya learning loss yang bisa terjadi, ini di luar kondisi psikologis yang bisa terjadi kalau apalagi di tingkat SD dan PAUD di mana mereka paling membutuhkan PTM bahwa kalau sekolah-sekolah yang tidak dibuka dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem.
“Jadi ini merupakan satu hal yang lebih mencemaskan lagi buat kami adalah seberapa lama anak-anak ini sudah melaksanakan PJJ yang jauh di bawah efektivitas sekolah tatap muka,” imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah mengubah strategi menghadapi penularan virus Corona di PTM sekolah dengan lebih aktif melakukan pemeriksaan COVID-19. Di sisi lain, sekolah PTM yang punya penularan tinggi bakal ditutup dan diubah jadi pembelajaran jarak jauh.
“Apa yang akan kita lakukan, strateginya akan kita ubah, ini juga dilakukan di China. (Strategi kita ubah) yang tadinya surveilansnya passive case finding menjadi active case finding,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam kanal YouTube yang sama.
Lewat tes PCR itu, hasil situasi COVID-19 di tiap sekolah akan ketahuan. Angka positivity rate per sekolah juga bakal didapatkan. Angka positivity rate digunakan untuk memutuskan apakah suatu sekolah bisa lanjut PTM atau harus menghentikan PTM.
Sumber : www.detik.com