Kota Pekalongan, Redaksi86.com – Hingga akhir Juni sampai awal Juli 2023, Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari tiga rusunawa dan satu Pondok Boro mencapai Rp 632,5 juta. Capaian ini 46 persen dari target yang ditetapkan untuk tahun 2023 yakni sebesar Rp 1,2 milyar.
Angka ini disebutkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) melalui Kepala Bidang Perumahan Rakyat Dinperkim Kota Pekalongan, Heryu Purwanto saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. Ia merinci PAD dari masing-masing rusunawa yakni Rusunawa Slamaran sebesar Rp 157,7 juta, Rusunawa Kuripan Yosorejo sebesar Rp 167,9 juta, Rusunawa Panjang sebesar Rp 79 juta, dan Pondok Boro sebesar Rp 32,7 juta, “Untuk persentase hunian rusunawa kita sudah terhuni 80 persen dimana semuanya kamar layak huni, yang 20 persen lainnya beberapa digunakan untuk relokasi, kamar cadangan jika ada kamar penghuni yang rusak dan lainnya ada kerusakan yang harus dibenahi dahulu, sedangkan untuk pondok boro terpenuhi 100 persen,” terangnya.
Dijelaskan Heryu beberapa kerusakan di rusunawa terjadi karena faktor alam seperti penurunan muka tanah, angin dan usia bangunan yang sudah cukup lama, namun untuk kondisi air dan kelistrikan disampaikan Heryu terpantau lancar dan aman.
Heryu menyebutkan besaran anggaran pemeliharaan rusunawa tahun ini yakni Rp200 juta, “Untuk anggaran ini kami prioritaskan pada kamar yang benar-benar mengalami rusak, saluran limbah karena kalau tidak diperbaiki akan menghambat semua aktivitas, juga kelistrikan. Anggaran ini juga untuk mengcover sarana prasarana seperti alat kebersihan, termasuk air, listrik dan pompa, jadi kami harus cermat untuk mengalokasikannya,” terangnya.
Lebih lanjut, Heryu memaparkan pemeliharaan rusunawa dibagi menjadi II semester, untuk semester I pihaknya telah melaksanakan pemeliharaan kamar rusak dan saluran drainase yang tersumbat, “Akan kita lanjutkan pemeliharan lain dimulai semester II, seperti untuk perbaikan paralon yang retak,” sambungnya.
Dikatakannya, PAD menjadi salah satu faktor pendukung untuk pendapatan daerah, namun faktor yang utama adalah misi sosialnya, yang ditujukan dari adanya rusunawa adalah bisa memberikan rumah semetara untuk masyarakat yang belum bisa mempunyai rumah, “Harapannya dengan adanya rusun, penghuni yang menghuni selama 3 tahun bisa keluar dari rusun dan bisa membangun rumah sendiri. Kemudian penambahan rusun baru kita usulkan, karena permintaan cukup banyak, terutama yang 1 rumahnya ada beberapa KK, untuk lokasi
rencananya di kecamatan Pekalongan Barat,” pungkasnya.**(Antonius.S)