Pondok Pesantren Darus Shofa Kandis Adakan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1444 H

KANDIS (SIAK), Redaksi86.comKata Isra’ berasal dari kata sara yang artinya ‘perjalanan malam’. Sementara, Mi’raj dalam bahasa Arab berarti “kendaraan/alat untuk naik”, ataupun “tangga”. Bentuk jamaknya adalah ma’arij yang berarti “tempat-tempat naik”.

Bacaan Lainnya
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Menurut ulama, Isra Mi’raj terjadi satu tahun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada tanggal 27 Rajab. Memperingati Isra Mi’raj sama dengan kembali mengingat bagaimana kekuasaan Allah yang Maha Agung atas dunia ini dan bagaimana sejarah Shalat lima waktu pertama kali diperintahkan.

5 hari yang lalu, dalam acara peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini, Pondok Pesantren Darus Shofa Kandis mengundang mubaligh dari Tapanuli Selatan Mandailing Natal yaitu Buya Abdul Hamid Lubis, S.Pd merupakan yayasan Pondok Pesantren Darut Tauhid. Mubaligh ini juga membawa ibundanya Ummi yang merupakan istri Almarhum Buya Syekh H. Abdul Qadir Lubis yang merupakan Tuan Guru pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid dan Darut Tarbiyah Mandailing Natal.

Kegiatan Isra’ Mi’raj ini juga dihadiri Muspika Kecamatan Kandis yang diwakili oleh Penghulu Kampung Kandis Bapak Muliatno Sinaga, S.P.

Dalam kata sambutannya, Penghulu Kampung Kandis mengharapkan kiranya dengan peringatan ini bisa membawa perubahan Akhlakul Karimah sebagai mana suri tauladan yang ada dalam diri Nabi Muhammad SAW.

Adapun tema dalam peringatan Isra’ Mi’raj ini adalah “DENGAN PERINGATAN ISRA’ DAN MI’RAJ MENJADI TONGGAK TERWUJUDNYA AL ULAMA UL AKIFUNA WAL AKIFUNA ULAMA”.

Dalam kesempatan ini juga Yayasan Pondok Pesantren Darus Shofa Kandis sekaligus Tuan Guru/Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Al kholidiyah Jalaliyah mengatakan bahwa untuk mewujudkan seorang Ulama itu harus memiliki 3 kecerdasan yaitu kecerdasan Emosional, kecerdasan Intelektual dan kecerdasan Spritual. Sehingga dengan ketiga kecerdasan ini akan membina hati manusia untuk menjadi baik, sebab dengan baiknya hati maka akan membimbing kebaikan dalam dirinya. Hal ini yang harus diketahui oleh setiap seluruh jamaah yang hadir pada acara peringatan Isra’ dan Mi’raj untuk selalu bermuhasabah diri.

Dalam akhir tausiyah Al Ustadz mengajak seluruh jamaah untuk mentauladani sifat sifat yabg ada pada diri Rasulullah untuk selalu berakhlakul Karimah yang dimiliki oleh beliau yaitu sifat Sidiq, Tabligh, Amanah dan Fathonah.**(Ramli, M.Pd.I)

Pos terkait