Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
TEMBILAHAN, Redaksi86.com – Seorang wanita berinisial ET usia 28 tahun di temukan oleh suaminya FT sudah dalam kondisi terkulai lemas, tergantung pada plafon atap rumah di ruang dapur, rumah kontrakan mereka yang beralamat di Jl.Pelajar Gg. Tiga Sekawan Kecamatan Tembilahan Hulu.
Kejadian tersebut bermula pada hari Kamis (03/11/22) sekira pukul 09.00 wib. Saat itu sang anak ingin meminta minum kepada ibunya yang sedang berada di dapur, namun tiba-tiba sang anak menangis sehingga ayahnya yang sedang berada di ruang depan langsung menuju dapur dan di dapati sang istri sudah tergantung terkulai lemas dengan jeratan selembar kain di leher wanita malang itu.
Spontan suami korban langsung memotong ikatan kain yang menjerat leher istrinya tersebut kemudian membaringkannya di lantai.
Suami korban kemudian memberitahukan kakak korban tentang perihal yang terjadi, lalu mereka berinisiatif membawa korban ke Puskesmas terdekat. Namun malang setibanya di Puskesmas sekira pukul 09.45 wib setelah dilakukan pemeriksaan oleh paramedis korban ternyata sudah tidak bernyawa lagi.
Salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya tidak mengetahui secara pasti perihal kejadian tersebut, namun dia mengatakan “tadi aku liat suaminya berboncengan tiga pakai honda bawa istrinya katanya mau kerumah sakit,” terangnya.
Warga sekitar menyebutkan korban bersama suami dan 2 orang anaknya yang masih kecil baru saja pindah di kontrakan tersebut sekira kurang lebih satu bulan yang lalu.
Dari keterangan yang didapat melalui pesan singkat Kapolsek Tembilahan Hulu IPTU Rizky Marzuki membenarkan peristiwa tersebut “iya benar, korban diketahui gantung diri dengan posisi leher terikat pada selembar kain berwarna hitam berukuran lebih-kurang 1 meter dengan posisi kaki berjarak sekira 50 cm dari lantai,” terangnya.
Salah satu kakak kandung korban menerangkan “almarhum akan kita bawa menggunakan ambulance untuk disemayamkan di kampung halaman,” ungkapnya dengan nada berat.**(FA)