Jakarta (Redaksi86.com), Masih hangat video viral President Jokowi berpidato dalam bahasa mandarin warganet dibikin heboh dengan banyak stigma dan stemen yang bermunculan. Dan hal tesebut sudah dikonfirmasi oleh pihak istana bahwa video tersebut adalah HOAX dan murni hasil rekayasa dari teknologi AI.
Karena sejatinya kemajuan teknologi sebenarnya diperuntukan untuk memajukan perkembangan suatu negara agar tercipta dampak positif teknologi untuk lajut pesat perkembangan teknologi informasi negara tersebut. Pemerintah Republik Indonesia menekankan arti penting etika dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi Artificial Inteliigence (AI). Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menegaskan penggunaan AI harus mempertimbangkan kebaikan semua orang di bumi.
“Tidak diragukan lagi, adalah tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa pengembangan AI akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, sekarang dan di masa depan,” tandasnya dalam Forum AI Safety Summit (AISS) 2023 di London, Inggris, Rabu (01/11/2020).
Maka dari itu Siaran Pers No. 435/HM/KOMINFO/11/2023 Rabu, 1 November 2023 tentang AISS 2023, Indonesia Tekankan Etika Pemanfaatan AI, guna mengatur terkait konten digital AI yang memiliki dampak dua belah mata pisau yang rawan dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
Menurut Wamenkominfo hal itu terjadi akibat peluang dari algoritma dan bias manusia yang dapat memungkinkan penyalahgunaan AI. “Kami juga memiliki kekhawatiran yang mendalam tentang tantangan etika dalam pengembangan AI,” ujarnya.
Dalam diskusi AISS Session 1: Risks from Unpredictable Advances in Frontier AI Capability, Wamen Nezar Patria mendorong semua negara mempertimbangkan semua perkembangan dan risiko tersebut. Oleh karena itu, Indonesia menyerukan tiga hal berkaitan dengan pemanfaatan teknologi AI.
Pertama, agar setiap pihak bertanggung jawab atas penggunaan AI. “Setiap pihak harus menyadari dampak dari AI di sepanjang siklus hidupnya,” ujar Wamenkominfo.
Selanjutnya, kedua, untuk memungkinkan platform komunikasi global yang lebih kuat dan inklusif untuk secara teratur mendiskusikan perkembangan, kemajuan, dan perilaku pemanfaatan AI.
“Dan, ketiga, tidak menggunakan AI dengan maksud untuk menyakiti, atau memfasilitasi bahaya,” jelas Wamen Nezar Patria.
Dalam acara yang itu, Wamenkominfo menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Inggris yang Inggris yang telah menyelenggarakan AISS pertama Tahun 2023.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Pemerintah Inggris. Indonesia berpandangan bahwa KTT ini akan mendorong kerja sama di antara negara-negara yang diundang dan para pemangku kepentingan,” ungkapnya.(editor; ab86)