PEKANBARU, Redaksi86.com – Sempat heboh di beberapa media online serta media sosial seorang ibu berinisial SYN di Riau yang rela ingin menjual Ginjalnya demi membayar tagihan biaya sekolah anaknya.

Sebelum hal itu terjadi, hari ini pihak SMK Dirgantara segera melakukan rapat koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan mengundang pihak orang tua siswa untuk melakukan mediasi dan mencari solusi terbaik agar siswa tersebut tetap melanjutkan pendidikan di SMK Dirgantara Riau.
Hal itu, dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMK Dirgantara Riau Yuni Noviana, S.Pd kepada awak media seusai melakukan mediasi dengan orang tua siswa,”Alhamdulillah kita sudah melakukan mediasi dan mencari jalan terbaik agar siswa kita ini dapat melanjutkan pendidikan lagi,” ungkap Yuni Noviana, S.Pd, Kamis (01/02/2024).
Dikatakan Yuni Noviana, S.Pd pada persoalan ini, jauh sebelumnya pihak Sekolah SMK Dirgantara Riau sudah melakukan beberapa kali rapat dengan ketua Yayasan bagaimana caranya siswa-siswi yang kurang mampu tetap dapat melanjutkan pendidikannya disini hingga selesai.
Rindi Ravika Dewi ini, salah satu siswa setiap semesternya selalu dapat bantuan dari pihak SMK Dirgantara Riau. Pada semester pertama Rindi Ravika Dewi salah satu siswa penerima bantuan beasiswa bebas biaya SPP dan pembayaran Asrama selama enam bulan.
Adapun bantuan dari pihak Pemerintah Daerah dan Pusat. Namun, anggaran kita masih terbatas.
“Mencuatnya persoalan ini dimedia dikarenakan adanya miss komunikasi saja dengan pihak orang tua siswa bernama Rindi Rawika Dewi kelas XI jurusan Airframe Powerplant/Mesin Rangka Pesawat tersebut,” ucap Yuni Noviana.
Lanjut dikatakan Yuni Noviana, S.Pd, dalam mediasi antara pihak SMK Dirgantara dengan Pihak orang tua siswa yang didampingi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau melalui Koordinator Pengawas SMK Bapak H.M Suyatno MH dan Kacab Dinas Pendidikan Wilayah III yang diwakili Kasi Pembinaan SMK Ibu Anda Diah Anggraini S.Pd M.IP.
“Alhamdulillah, ada beberapa poin hasil mediasi yang disepakati bersama antara pihak SMK Dirgantara dengan Pihak orang tua,” tutur Yuni Noviana, S.Pd.
Adapun beberapa poin hasil mediasi ini antara lain :
Pertama, siswi bernama Rindi Ravika Dewi kelas XI jurusan Airframe Powerplant/Mesin Rangka Pesawat masih diperbolehkan melanjutkan pendidikan di SMK Dirgantara Riau sampai tamat.
Kedua, Berdasarkan surat tidak mampu yang diberikan oleh Rindi Ravika Dewi ke pihak Sekolah, maka pihak sekolah memberikan potongan 50% pembayaran SPP dan asrama. Sebelumnya Rindi Ravika Dewi membayar SPP sebesar Rp. 665.000 dan asrama Rp. 300.000, sekarang menjadi SPP sebesar Rp. 332.000 dan asrama Rp. 150.000 perbulannya.
Ketiga, Berdasarkan SK Gubernur Riau tanggal 8 Januari 2024, Rindi Ravika Dewi dengan usulan sekolah maka, Rindi Ravika Dewi telah memperoleh Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebesar Rp. 1.100.000, Tahun anggaran 2024 dapat digunakan untuk membantu pembiayaan pendidikan atas nama Rindi Ravika Dewi.
Keempat, Jumlah tunggakan pembiayaan pendidikan atas nama Rindi Rawika Dewi sebesar Rp. 9.651.000, orang tua Rindi Ravika Dewi telah bersepakat akan melakukan pelunasan pembiayaan dengan cara diangsur Rp. 100.000 per Minggunya.
Lanjut, dengan demikian pihak SMK Dirgantara Riau selama ini tidak pernah lepas tangan begitu saja kepada para siswa-siswi yang notabenenya kurang mampu.
“SMK Dirgantara Riau selalu berusaha memperjuangkan siswa-siswi kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan pendidikan hingga tamat di SMK Dirgantara Riau selama ini,” ungkap Yuni Noviana,S.Pd.
Sementara itu, orang tua Rindi Ravika Dewi ibu Suryani melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada SMK Dirgantara Riau dan Masyarakat atas video dan berita yang telah terlanjur tersebar di media sosial dan media online
“Saya Suryani orang tua dari siswa SMK Dirgantara Riau, Rindi Ravika Dewi, meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak sekolah SMK Dirgantara dimana saya membuat video rela menjual ginjal saya untuk pembiayaan sekolah anak saya,” dikatakan Suryani tanpa tekanan dari pihak manapun.
Itu saya lakukan karena tidak melakukan komunikasi terlebih dahulu kepada pihak SMK Dirgantara Riau. Namun, dengan ini juga saya ingin memohon kepada Pemerintah Daerah melalui Bapak Gubernur Riau agar dapat membantu mencari solusi dan bantuan supaya anak saya ini dapat menyelesaikan pendidikan di SMK Dirgantara Riau hingga tamat.
Sementara itu, di tempat yang sama, Koordinator Pengawas SMK Pendidikan Provinsi Riau, HM. Suyatno MH mengucapkan terimakasih kepada kedua belah pihak melalui mediasi ini semua persoalan dapat kita selesaikan.
“Hasil dari mediasi ini, akan saya laporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan akan segera kita laporkan kepada Bapak Gubernur Riau, untuk segera mencari solusi menyelesaikan persoalan anak kita ini, dan bukan di SMK Dirgantara saja, masih banyak siswa-siswi disekolah yang lainnya yang akan kita perhatikan,” pungkasnya.**(Tim)