Pekanbaru, Redaksi86.com – Sebagai seorang pendidik & pencerdas bangsa, seorang guru/pendidik dirasa perlu memahami ilmu jurnalstik.
“Dii era sdigital kini, kala medsos menyemburkan prasangka, jurnalisme akan mengantisipasinya,” ujar Direktur Utama, Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H..
Tampil sebagai Narasumber dalam Forum Diskusi para Pengajar MTsN 1 Pekanbaru (6/11) dengan thema “Menjadi Jurnalis Kreatif di Era Digital”, Wahyudi menyebut sesungguhnya tugas Jurnalis berdampingan dengan tugas kenabian.
“Wartawan, satu-satunya profesi yang mendapat tempat istimewa dalam Al-Quran. Yakni, pencantuman An Naba sebagai salah satu surat Al-Quran yang artinya: berita,” kata Wahyudi mengutip pernyataan Prof.Dr. Nasaruddin Umar.
Islam katanya, memandang jurnalisme sebagai pekerjaan mulya dan memiliki tanggung jawab besar untuk menyiarkan imformasi kebenaran.
Setdikitnya, kata Wahyudi ada 144 penyebutan berita dalam Al-Quran. “Semua itu, tentang menyampaikan berita kebaikan,” katanya.
“Untuk itulah, memahami ilmu jurnalistik merupakan hal penting bagi seorang pendidik,” kata Wahyudi di awal ceramahnya di acara itu.
Pelatihan Jurnalistik untuk para guru ini berlangsung sehari full di Aula MTsN 1 Pekanbaru dengan menggandeng PJC sebagai mitra.
Pelatihan mencakup 6 Materi Bahasan: 1. Pengenalan Jurnalistik & Pembahasan Kode Etik. 2.Strategi Menembus Narasumber. 3.Hukum Pers.
Kemudian, 4. Teori & Praktek Wawancara.5.Latihan Menulis Berita Wawancara. 6.Latihan Menulis Berira dari Pidato & Ceramah.
Kepala MTsN 1 Pekanbaru, Fitrisma Rais, M.Pd dalam sambutannya menyambut baik acara pelatihan tersebut dan berterima kasih pada PJC dan segenap peserta berjumlah 20 orang guru.
“Saya kira belajar ilmu jurnalistik sangat mendukung kreativitas menulis yang dibutuhkan para pendidik,” katanya.
PJC sendiri menurunkan 2 Instrukturnya: Drs.Wahyudi El Panggabean, M.H., dan Asmanidar , S.H., spesialisasi Hukum Pers.**(red)