World Theatre Day 2023 Bangkitkan Semangat JTR Untuk Menjadi Laboratorium Seniman Teater Riau

Pekanbaru, Redaksi86.com – Jaringan Teater Riau (JTR) menggelar perayaan World Theatre Day 2023 dengan Tema “Ruang Teater Dan Lintang Pukang Kesenian” Jum’at (17/03/2023) di Kedai Ekraf Yung Sungut Bandar Serai, Pekanbaru. Selain perayaan Hari Teater Dunia (HATEDU) kegiatan tersebut juga merupakan perayaan hari jadi Jaringan Teater Riau yang pertama.

Perayaan HATEDU 2023 tersebut diikuti oleh seluruh komunitas seni teater yang tergabung dalam Jaringan Teater Riau dengan jumlah mencapai 40 Komunitas. Sementara sebagai pengisi acara terdapat 13 komunitas dan seniman yang berpartisipasi diacara tersebut.Diantaranya Bahuwarna PBSI UIN, Tempa PBSI UNRI, Batra UNRI, Goeboek Creative Kampar, Beni Riaw, Adly Bektu dan Diki, Harfaldi, Afifah Salsabila, Nur Admi Aktopan, Latah Tuah, Guntur, Suwang Project, , Syafmanefi Alamanda dan acara dipandu oleh Siti Salmah.

Bacaan Lainnya

Selain hadirnya para seniman sebagai pengisi acara, kegiatan juga diisi dengan diskusi tematik yang menghadirkan Fedli Aziz dari Teater Selembayung, Pay Lembang dari UKM Batra, Rino Dezapaty dari Riau Rhythm dan Toha Mahsum Kepala balai Bahasa Provinsi Riau sebagai nara sumber.

Dalam sambutanya ketua JTR Rian Harahap menyampaikan bahwasanya perayaan ini bukan merupakan hari yang bersejarah bagi seniman teater saja, namun seniman tari dan seniman musik yang hadir juga untuk merayakan hari teater dunia.

“Hari teater dunia adalah sebuah agenda yang dilakukan sekali setahun dimana kita merefleksikan teater, sudah hidupkah teater di sendi-sendi kehidupan kita atau hanya sekedar hiburan semata”. Ujar Rian Harahap

Lebih lanjut Rian Harahap menjelaskan bahwasanya kegiatan ini bentuk langkah maju bersama Jaringan Teater Riau. Mestinya selebrasi teater semacam ini menjadi pengingat bagi pejabat terkait untuk melihat besarnya gerakan seniman teater jika mereka berjejaring.

“Diskusi malam itu cukup kritis mempertanyakan Sejauh mana pemerintah daerah peduli pada teater?  bagaimana ruang kesenian yang diberikan pada teater? Mana ruang-ruang yang disediakan? Begitu pula dengan isu munculnya tata ruang di Bandar Serai yang ngalor ngidul dari niat awalnya sebagai Bandar kesenian”.

“Fedli dengan keras mengkritik tidak adanya kepedulian dan regenerasi, pembinaan dalam ruang teater hari ini. Ia takut generasi ini akan putus jika tidak diberi tahu dan diwanti-wanti apa yang iklim yang sedang terjadi hari ini. Sementara, Rino meminta daerah lebih giat menjemput dana alokasi dari pusat untuk membangun kesenian daerah. Begitu banyaknya program dari pusat yang jika daerah tidak ambil maka hari ini kita hanya akan gigit jari. Pay Lembang dari UKM Batra menyampaikan bagaimana iklim teater kampus hari ini harus diisi dengan isu-isu kritik”. Jelas Ketua JTR Tersebut

Hingga saat ini Jaringan Teater Riau terus melaksanakan agenda-agenda secara mandiri tanpa ada bantuan dari pemerintah. Jaringan Teater Riau terus melakukan kerja-kerja pengawasan. Saat ini Jaringan Teater Riau berusia tepat satu tahun dan berharap bisa menjadi laboratorium bagi seluruh seniman teater di Riau. **Red

Pos terkait