A. PERISTIWA ( FACT )
Kegiatan membaca sangat banyak manfaatnya. Dengan membaca, kita dapat membuka cakrawala dunia.Kesenangan dalam membaca berpengaruh pada pemerolehan kosa kata yg banyak serta kemampuan dalam memahami bacaan. Selain itu , kesenangan dalam membaca juga akan berpengaruh pada daya hitung ( Matematika) anak. Dengan demikian orang yg gemar membaca selaras dengan kemampuannya melahirkan sebuah karya tulis. Program literasi merupakan ketrampilan penting yang harus dimiliki siswa. Kemampuan literasi meliputi seluruh ketrampilan berbahasa yaitu menyimak berbicara, membaca dan menulis . program literasi ini sesuai dengan karakteristik dari 7 lingkungan yg menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu lingkungan yg mengembangkan ketrampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana serta lingkungan yg melatih ketrampilan yg dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik.
Aksi nyata pengelolaan program yg berdampak pada murid dimaksudkan untuk mewujudkan kepemimpinan murid.Dan aksi nyata ini dilakukan untuk mewujudkan Langkah pengelolaan program yg berdampak pada murid dengan berbasis pemetaan asset sekolah menggunakan model BAGJA dan MELR yang dilakukan guna memastikan sebuah program yg berdampak pada murid, sehingga bisa menjadi Langkah konkrit keterlibatan sebagai pemimpin dalam pengembangan sekolah. Dimana siswa diharapkan memiliki nilai-nilai pribadi yg unggul, berbudaya serta memiliki karakter profil pelajar Pancasila.
Tujuan utama melaksanakan aksi nyata ini adalah :
• Menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti peserta didik.
• Membentuk budaya literasi di lingkungan sekolah.
• Membangun kesadaran siswa atas pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yg efektif.
• Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga keberlanjutan pembelajaran bisa selalu dihadirkan.
• Menjadikan kegiatan literasi sebagai budaya positif di sekolah.
• Menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa.
Hasil Aksi nyata yg dilakukan :
Dengan terlaksananya program ini , maka program ini pada dasarnya dirancang untuk menjadi wadah bagi murid untuk menumbuhkan minat baca dan juga mengedukasi murid akan pentingnya budaya literasi. Murid perlu dikenalkan betapa pentingnya kegiatan literasi yg dilakukan sehingga sebagai generasi penerus bangsa akan selalu menjunjung budaya yang mampu melestarikan budaya membaca. Hasil aksi nyata di SDN 026 Kota Garo ini menunjukkan bahwa ada perkembangan dari waktu ke waktu mulai dari hanya membaca 15 menit sebelum memulai proses belajar mengajar, sehingga menjadi budaya bagi murid-murid Ketika jam literasi sudah dimulai maka dengan sendirinya melakukan aktivitas tersebut. Kegiatan literasi tidak hanya dilakukan di ruangan kelas saja tapi bisa juga dilakukan dalam ruangan Pustaka yg didampingi oleh guru kelas. Murid diberi kebebasan untuk memilih buku yg dibaca sesuai dengan minat mereka.
B. PERASAAN ( FEELING )
Perasaan saat merencanakan aksi nyata ini yaitu merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak langsung pada diri siswa , misalnya : literasi, keimanan, kedisplinan dan aspek lainnya yaitu kemampuan kepemimpinan bisa menjadi bekal siswa untuk kehidupan yg lebih baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua warga sekolah terutama siswa yang sangat antusias terlibat dalam program literasi, petugas Pustaka dan guru kelas mengkoordinir kegiatan. Dengan respon yg baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi kedepannya dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
C. PEMBELAJARAN ( FINDING ) YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA .
Pembelajaran yg didapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam literasi untuk peningkatan minat bakat serta jiwa kepemimpinan , terwujudnya karakter siswa yg memiliki pengetahuan. Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagaimana saya Menyusun dan mengelola sebuah program yg berdampak pada murid dengan pemetaan asset model BAGJA. Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas saja, namun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yg berdampak pada murid.
D. PENERAPAN KEDEPAN ( FUTURE ) RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DIMASA DEPAN.
Penulis : Elida Manik, S.Pd (SDN 026 Kota Garo)
Editor : Redaksi86.com